Khutbah Jumat Singkat Tentang Shalat Khusyuk
Khutbah Jumat Singkat Tentang Shalat Khusyuk ini merupakan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor, pada Jum’at, 27 Rabiul Awal 1442 H / 13 November 2020 M.
Khutbah Pertama – Khutbah Jumat Singkat Tentang Shalat Khusyuk
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ
Ummatal Islam
Sesungguhnya intisari shalat adalah kekhusyukan dan ketundukan hati kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan tidak mungkin hati kita khusyuk dan tunduk disaat shalat kecuali apabila hati itu membesarkan dan mengagungkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena hati yang tidak mengagungkan Allah, tidak pula membersarkanNya, ia tidak akan khusyuk, ia tidak akan tunduk di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Oleh karena itu kata Al-Imam Ibnul Qayyim bahwa di antara rahasia gerakan-gerakan shalat itu dikomandoi oleh takbir, dimulai dengan takbir, ketika hendak ruku’ kita takbir, ketika kita hendak sujud kita takbir, ketika kita naik di antara dua sujud kita pun takbir. Karena sesungguhnya hakikat takbir, ucapan Allahu Akbar, Allah yang paling besar, ketika seorang hamba benar-benar hatinya membesarkan dan mengagungkan Allah Subhanahu wa Ta’ala, akan khusyuklah badannya, akan khusyuk pula hatinya. Karena sesungguhnya kekhusyukan badan itu berasal dari kekhusyukan hati.
Ummatal Islam,
Apalagi bila pengagungan kepada Allah disertai dengan cinta kepada Allah, disertai dengan berharap akan pahala dan keridhaanNya, disertai dengan ia takut daripada adzabNya, maka sungguh shalatnya benar-benar akan bernilai di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ummatal Islam,
Tidak mungkin kita menjadi orang-orang yang khusyuk di dalam shalat kita kecuali dengan mengenal Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengenal nama-namaNya, mengenal sifat-sifatNya, mengenal dan melihat juga bagaimana ciptaan-ciptaanNya yang menunjukkan akan kebesaranNya.
Karena sesungguhnya ketika hati kita disibukkan dengan memikirkan selain Allah, kita sibuk memikirkan dunia, kita sibuk memikirkan usaha, kita sibuk memikirkan berbagai macam yang sifatnya urusan dunia dan tidak ada di hati kita keinginan bahkan kerinduan untuk bermunajat kepada Allah, untuk senantiasa mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Demi Allah orang seperti ini tidak bisa khusyuk di dalam shalatnya.
Ketika hati kita sibuk memikirkan dunia dan ternyata pikiran itu kita bawa ke dalam shalat kita, akhirnya kita tidak bisa khusyuk. Sehingga kemudian shalat kita tidak bernilai di mata Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِنَّ الرَّجُلَ لَيَنْصَرِفُ وَمَا كُتِبَ لَهُ إِلَّا عُشْرُ صَلَاتِهِ تُسْعُهَا ثُمْنُهَا سُبْعُهَا سُدْسُهَا خُمْسُهَا رُبْعُهَا ثُلُثُهَا نِصْفُهَا
“Sesungguhnya seseorang selesai shalat dan tidak ditulis untuknya dari pahala kecuali hanya sepersepuluh dari shalatnya, sepersembilan, seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, dan setengahnya.” (HR. Abu Dawud)
Dia tidak mendapat pahala apa-apa dari shalatnya. Bahkan Rasulullah mengabarkan dalam hadits yang hasan, ada orang yang shalat 60 tahun lamanya ternyata tidak ada satupun shalatnya yang diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka saudaraku, shalat yang mencegah dari perbuatan keji dan munkar adalah shalat yang benar-benar khusyuk hatinya kepada Allah, shalat yang benar-benar menggugurkan dosa-dosanya saat shalatnya adalah yang betul-betul ketika shalat hatinya mengagungkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Adapun shalat yang tidak khusyuk, seringkali menimbulkan ketidaktumakninahan. Kita lihat ada orang yang shalatnya sangat cepat sekali, yang dia inginkan adalah bagaimana segera selesai shalat. Sehingga ia menganggap bahwa shalat itu beban dalam hidupnya. Dia tidak menjadikan shalat sebagai kebutuhan hidupnya.
Saudaraku, padahal kita sangat membutuhkan shalat, kita sangat membutuhkan shalat melebihi kebutuhan kita kepada makanan dan minuman. Kita sangat membutuhkan shalat melebihi berbagai macam kebutuhan hidup di dunia ini. Makanan dan minuman hanya untuk kehidupan badan, tapi shalat untuk kehidupan hati kita.
Subhanallah, ketika kita benar-benar menjaga shalat kita, maka disitulah akan memberikan kekuatan yang luar biasa. Allah berfirman:
إِنَّ الْإِنسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا ﴿١٩﴾ إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا ﴿٢٠﴾ وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا ﴿٢١﴾ إِلَّا الْمُصَلِّينَ ﴿٢٢﴾ الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ ﴿٢٣﴾
“Sesungguhnya manusia diciptakan dalam keadaan berkeluh-kesah. Apabila ia ditimpa kesusahan, dia tidak sabaran. Apabila ia diberikan kesenangan, ia sangat pelit. Kecuali -kata Allah- orang-orang yang shalat. Yaitu orang-orang senantiasa menjaga shalatnya dengan penuh kesungguhan.” (QS. Al-Ma’arij[70]: 19-23)
Itulah yang membuat ia senantiasa sabar ketika menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan dalam kehidupannya. Ketika shalatnya benar-benar khusyuk, ketika benar-benar ia tadharru‘ kepada Allah di dalam shalatnya. Itulah yang menyebabkan hati seseorang menjadi dermawan. Ketika diberikan kenikmatan dia pun menjadi dermawan dan tidak pelit. Yaitu ketika ia benar-benar menjaga shalatnya, maka akan tumbuhlah jiwa dermawan di hatinya.
Maka orang yang berkeluh kesah, tidak sabaran, cepat putus asa, ini akibat ia tidak menjaga shalatnya dengan benar. Kalaulah ia menjaga shalatnya dengan benar, pasti seperti yang Allah sebutkan dalam Al-Qur’an tadi: “Kecuali orang yang shalat.”
Iya, kecuali orang-orang yang shalat yang hatinya betul-betul menghadap kepada Allah, benar-benar ketika shalat ia merasakan kenikmatan dan kelezatan ketika ia bermunajat dan berdua-duaan dengan Allah.
Adapun bagi orang yang menganggap shalat itu beban sehingga ketika terdengar adzan hatinya menjadi berat, ketika ia dipanggil shalat terasa berat kakinya, demi Allah ini adalah orang-orang yang ada di hatinya penyakit kemunafikan. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengabarkan demikian dalam Al-Qur’an:
…وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَىٰ يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّـهَ إِلَّا قَلِيلًا ﴿١٤٢﴾
“Apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malasnya, itupun riya’ ingin dilihat manusia dan tidak mengingat Allah di dalam shalatnya kecuali sedikit saja.” (QS. An-Nisa[4]: 142)
Ia berdiri di hadapan Allah shalat, tapi yang ia ingat dunia. Ia berdiri di hadapan Allah shalat, akan tetapi yang ia ingat adalah urusan-urusan selain Allah. Maka Allah menyifati shalatnya orang munafik, mereka tidak mengingat Allah dalam shalatnya kecuali sedikit saja.
Subhanallah, saudara seiman..
Maka berusahalah kita jaga shalat kita. Demi Allah, apabila kita benar-benar jaga shalat kita, maka shalat itu akan memberikan perubahan yang dahsyat dalam hidup kita.
أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم
Khutbah kedua – Khutbah Jumat Singkat Tentang Shalat Khusyuk
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ
Ummatal Islam,
Allah menyebut tentang sifat orang-orang beriman yang beruntung dan sukses. Di antaranya adalah orang-orang yang khusyuk di dalam shalatnya. Allah berfirman:
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ ﴿١﴾ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ ﴿٢﴾
“Sungguh telah beruntung orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Mu’minun[23]: 1)
Siapa dia yang beriman yang beruntung itu?
الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ ﴿٢﴾
“Yaitu orang-orang yang shalatnya khusyuk.” (QS. Al-Mu’minun[23]: 2)
Maka perhatikanlah kekhusyukan shalat kita, saudaraku. Perhatikan kekhusyukan shalat kita melebihi perhatian kita terhadap dunia kita. Perhatikan kekhusyukan shalat kita melebihi perhatian kita terhadap rumah tangga kita dan yang lainnya. Karena demi Allah, itu lebih besar dan lebih penting bagi kita. Karena kekhusyukan itulah sumber kehidupan hati yang menyebabkan Allah cinta kepada kita, yang menyebabkan Allah terima ibadah kita. Dan apabila Allah terima ibadah kita dan shalat kita akan menimbulkan cinta Allah kepada kita dan keridhaanNya. Dan itu merupakan cita-cita seorang mukmin. Mengharapkan cinta Allah dan keridhaanNya.
Maka khusyuk di dalam shalat, perhatikanlah ia, jadikanlah ia sesuatu yang kita benar-benar perhatikan dengan penuh kesungguhan.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، فَيَا قَاضِيَ الحَاجَات
اللهم تقبل أعمالنا يا رب العالمين، اللهم وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم، اللهم اصلح ولاة أمورنا يا رب العالمين، واجعلنا من التوابين واجعلنا من المتطهرين
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عباد الله:
إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
فَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم، ولذِكرُ الله أكبَر.
Download mp3 Khutbah Jumat Singkat Tentang Shalat Khusyuk
Lihat juga: Khutbah Jumat Singkat Tentang Menjaga Amal
Jangan lupa untuk ikut membagikan link download “Khutbah Jumat Singkat Tentang Shalat Khusyuk” ini kepada saudara Muslimin kita baik itu melalui Facebook, Twitter, atau yang lainnya. Semoga menjadi pembukan pintu kebaikan bagi kita semua.
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/49400-khutbah-jumat-singkat-tentang-shalat-khusyuk/